Posts Tagged ‘HIV/AIDS’

 

Jati, Padek—Seorang aktivis LSM Lantera Minangkabau yang konsen dalam pe­na­ng­gulangan AIDS, Rudi Des­mar­jono, 30, dibacok seorang pe­muda tak dikenal, Rabu (25/7), di Sekretariat Lentera Mi­na­ng­kabau. Akibatnya, Rudi men­da­patkan tujuh luka sabetan di kepala, tangan dan leher.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30. Ketika itu, delapan pengurus Lantera sibuk dengan kegia­tan­nya masing-masing. Tiba-tiba datang seorang pemuda tak dikenal ke Sekretariat LSM ini. Tanpa basa basi, pemuda ter­se­but langsung duduk di kursi tamu.

Dia kemudian memanggil seorang staf Lantera bernama Riko. “Ke sini kamu,” ujarnya dengan bahasa Minang, seperti ditirukan kembali oleh Uut, salah seorang saksi mata.

Namun, karena merasa ti­dak kenal, banyak pengurus ya­ng memilih masuk ke dalam. Sementara Sofina, istri Rudi yang juga pengurus LSM Lan­tera, menghadapi pemuda ter­sebut.

Pemuda yang kemudian dike­tahui bernama Ifrad Chan­dra, itu langsung mencak-men­cak dan mempertanyakan kebe­ra­daan LSM itu. “Mana akta notaris, izin dan surat-surat ka­lian,” ujarnya membabi buta.

Mendengar ada keributan, Rudi yang ketika itu bekerja, kemudian duduk di hadapan pe­muda itu. Dia balik bertanya,  pemuda itu berasal dari mana dan apa maksud keda­tangan­nya. Sementara pengurus lain­nya mencarikan akta.

Mendengar pertanyaan Ru­di, pemuda itu mengamuk dan mengeluarkan sebuah parang dari dalam tasnya. “Saya preman sini, jadi kamu melawan?” ujar­nya sambil menyabet parang ke arah Rudi.

Rudi kaget. Dengan refleks dia menangkis dengan tangan­nya. Sabetan itu menyebabkan telapak tangannya terluka. Sa­betan berikutnya datang ber­tubi-tubi. Rudi terus berusaha menghindar.

Rudi terus melawan dan berusaha merebut parang itu sambil berupaya keluar dari Kantor Lantera. Malang bagi Rudi, saat mundur itu, dia ter­jatuh.

“Ketika itu dia duduk di atas dada saya dan mengayunkan parang bertubi-tubi. Beruntung saya sempat meraih kipas angin dekat pintu. Dengan itulah saya bisa menangkis bacokan pe­mu­da yang tidak saya kenal itu,” papar Rudi ketika ditemui di RSUP M Djamil kemarin (26/7).

Rudi mendapatkan tiga luka bacokan di kepalanya dan dua di tangan kiri, dua di tangan kanan. Melihat suaminya terdesak, Sofina, 30, istri korban ke­mudian timbul keberaniannya. Dia mengambil parang yang terletak di dapur Sekretariat Lentera. Saat melihat Sofina datang membawa parang, Ifrad Chandra pun berusaha lari. Saat itulah Rudi berhasil merampas parangnya.Walaupun dalam keadaan bermandikan darah, Rudi terus mengejar Ifrad Chan­dra ke arah simpang Jati 3. Per­sis dekat Apotik Aroma, Rudi tak kuat lagi berlari, dia tumbang di tepi jalan raya Jati.

Warga sekitar lokasi kemu­di­an mengamankan pelaku pem­­­bacokan. Namun, ada sua­ra-suara dari orang tak dikenal yang menyuruhnya melarikan diri. “Saat dia akan ditangkap warga, ada seseorang tak dikenal yang terus menyuruhnya lari. Beruntung warga lainnya tetap menangkapnya,” jelas Sofina mendampingi suaminya di rua­ng rawat inap bedah RSUP M Djamil Padang.

Berdasar keterangan yang dihimpun Padang Ekspres di Sekretariat Lantera Mi­na­ng­kabau, kemarin, penyerangan terhadap aktivis ini diduga telah direncanakan. Pasalnya, sehari sebelumnya, Ifrad Chandra telah mendatangi Sekretariat LSM Lantera. Ketika itu dia datang meminta air. Salah seorang pengurus Lantera bernama Uut mempersilakannya mengambil sendiri, namun pengurus lain­nya meminta Uut mengambilkan air untuk pelaku. Sambil menunggu air datang, Ifrad  juga mempertanyakan keberadaan LSM tersebut.

Setelah Ifrad Chandra pergi, Uut melihat pelaku mengasah parang di tempat penjual daging tidak jauh dari Sekretariat Len­tera. “Saya sempat bertanya pada kawan, sejak kapan si Chandra itu bekerja di sana (penjual daging, red),” cerita Uut di Sekretariat Lantera kemarin.

Kapolsek Padang Timur Kompol Erman tidak mau mem­berikan informasi lengkap ten­tang kejadian ini. Katanya, kasus ini telah dilimpahkan ke Polresta Padang. “Silakan konfirmasi ke Polres,” ujarnya.

Walaupun begitu, Erman sempat menyebutkan pelaku berkemungkinan mengalami gangguan jiwa.  ”Sebelum di­kem­bangkan, pelaku akan di­periksa kejiwaannya,” katanya.

Kapolresta Padang Kom­bes M Seno Putro men­ye­but­kan, orangtua pelaku me­nga­takan tersangka mengalami gangguan jiwa. “Dari kete­ra­ngan orangtua tersangka, yak­ni Syamsu Bahri, 50, Ifrad ini sedang menjalani pera­watan jalan,” ujarnya.

Membuktikan tersangka mengalami gangguan jiwa, penyidik akan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa HB Saanin.

Sumber : PadangEkspress.co.id